Today Memmory

Suarez And Evra.

Daily Wallpaper

Just For You

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 04 April 2015

Kemajuan Teknologi Dianggap Bisa Rusak Sepakbola

Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, menentang usulan soal pengembangan teknologi dalam sepakbola. Dia menganggap bahwa hal itu memiliki dampak negatif terhadap permainan itu sendiri. Ferguson menilai, semakin majunya teknologi dalam sepakbola akan membuat wasit kehilangan banyak kewenangannya. Itu yang dikhawatirkan akan membuat pertandingan menjadi berantakan. "Teknologi akan membantu pertandingan, saya kira. Tetapi, Anda tak bisa memiliki banyak, karena itu akan membuat wasit kehilangan banyak kekuatan," kata Ferguson kepada SiriusXM FC. "Di mana hal ini bisa menjadi sedikit berantakan, karena pertandingan akan berhenti-mulai, berhenti-mulai, dan Anda tak bisa memiliki itu," ia menambahkan. Ferguson sebenarnya mendukung teknologi dalam sepakbola seperti teknologi garis gawang. Namun, jika bantuan teknologi terus dikembangkan, hal itu justru akan merusak sepakbola. "Teknologi garis gawang baik-baik saja. Mari kita meninggalkannya di sana. Saya tidak berpiki,r Anda dapat memperkenalkan itu (teknologi) untuk beberapa hal seperti tendangan bebas, atau kartu kuning dan merah. Saya pikir itu akan sulit," ujar Ferguson. (asp)

Keseimbangan Sepakbola dan Pendidikan Ala Raphael Maitimo

Jakarta - Raphael Guillermo Eduardo Maitimo lahir dan besar di Belanda. Tapi darah Indonesia tak pernah benar-benar hilang dari tubuhnya. Bergabung bersama tim nasional, sarjana ekonomi itu punya cita-cita besar untuk diraih bersama Skuat Garuda. Maitimo menjadi salah satu dari beberapa pemain naturalisasi yang masuk dalam skuat Indonesia dalam setidaknya tiga tahun terakhir. Meski lahir di Rotterdam, Belanda, dia masih menyimpan darah Indonesia yang didapat dari ibunya, Nora Maitimo. Lahir, tumbuh besar dan lantas memulai karier sepakbola di Belanda, Maitimo sejak awal punya impian untuk memperkuat Indonesia di ajang internasional. Maka saat ada klub lokal yang menyatakan tertarik, Maitimo tak butuh waktu panjang untuk memikirkannya. Di tahun 2010 dia memilih meninggalkan Belanda dan bergabung dengan Bali Devata yang berlaga di Indonesia Premier League. Namun Maitimo kemudian harus menunggu kebih lama untuk bisa menjadi anggota skuat Indonesia. Keinginan masuk tim nasional untuk berlaga di Piala AFF 2010 gagal terlaksana karena proses naturalisasinya tersendat. Baru dia tahun kemudian dia bisa menjalani debut dalam seragam Merah Putih, juga di turnamen Piala AFF. Penantian panjang Maitimo untuk masuk timnas terbayar tuntas kala itu. Dipasang sebagai starter, dia mencetak gol di laga perdananya. Menggunakan kepalanya dia menjebol gawang Laos, yang sekaligus menjadi gol penyama Indonesia. "Saya sangat senang karena bisa membayar kepercayaan pelatih di pertandingan ini," sahut Maitimo usai menjalani debut ketika itu.